Pembaca,rahimakallahu…
Berbondong gelombang demi gelombang langkah kaki diarahkan.
Ayunan tangan turut menyertai setiap hembusan nafas manusia-manusia
hebat di atas hamparan bumi. Jarak bukanlah penghalang walau jauh tak
terkira. Panas dan hujan bagi mereka adalah sahabat dekat. Terik
matahari tidak mereka hiraukan. Ya,manusia-manusia hebat itu. Ada apa
dengan mereka?
Kampung halaman, Siapa di antara kita yang tak
merindukan negeri kelahiran? Ada sejuta kenangan di sana,tempat setiap
insan besar dan dibesarkan. Namun bagi mereka,manusia-manusia hebat
itu,berpisah dan meninggalkan kampung halaman adalah mengasikkan. Walau
berat memang,meski pahit tentunya. Waktu bukanlah alasan walau terasa
lama. Mereka,manusia-manusia hebat itu,yang selalu dinantikan,”Di
purnama bulan apa kalian akan kembali?”. Mengapa mereka melawan arah
rindu yang terkekang?
Sungguh,mereka benar-benar manusia hebat. Mereka
adalah para pengembara dari satu negeri menuju negeri selanjutnya. Tidak
ada tujuan yang dicari kecuali ilmu agama,firman Allah dan sabda rasul
Nya.Mereka adalah para pecinta ilmu yang sedang mengemban misi suci
,thalabul ilmi. Untuk apa?
Sejarah telah diukir dan terlukis indah dengan
kisah-kisah mengharu biru tentang mereka,para ulama’ panutan umat.
Perjuangan berat dan pengorbanan yang sulit telah mereka lalui.Dan kita
pun pasti bertanya-tanya,”Demi apa mereka lakukan itu semua?”
Pembaca,hafidzakallahu…
Alangkah bahagianya seseorang yang selalu didoakan dengan kebaikan dan dimohonkan ampunan. Siapa yang tak ingin?
Pernahkah terbayang jika yang mendoakan adalah makhluk sejagat? Yang
ada di langit berlapis dan yang hidup di atas permukaan bumi,semuanya
turut berdoa untuk kebaikan untuk Anda. Bahkan semut-semut di sarangnya
juga ikan-ikan di air tempat hidupnya tak ketinggalan untuk mendoakan
kebaikan. Untuk siapa?
Semua mendoakan kebaikan kepada hamba yang selalu mengajarkan ilmu dan kebaikan kepada masyarakatnya. Sungguh menyenangkan! Dan,hanya ada satu tangga untuk meraihnya yaitu thalabul ilmi.
Maka,terjawablah sudah tanda tanya yang sempat lahir di atas tadi!
Mereka,manusia-manusia hebat itu,rela melakukan perjalanan jauh
berbulan bahkan bertahun dengan meninggalkan kampung halaman dan sanak
kerabat, salah satu sebabnya adalah harapan yang selalu hadir di dalam
hati dengan sabda Rasulullah,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ
وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ
لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
“Sesungguhnya Allah,para malaikat Nya,penduduk langit dan bumi sampai
pun semut di sarangnya dan ikan di lautan turut mendoakan kebaikan
untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia”[1]
Subhanallah!
Pembaca,baarakallahu fiik…
Jangan heran dan jangan kaget! Allah Maha Mampu untuk menjadikan
makhluknya dapat berbicara dan berdoa.Amatlah mudah bagi Allah untuk
mengijinkan semut dan ikan turut mendoakan kebaikan untuk para pemilik
ilmu agama.
Allah berfirman dalam ayat Nya,
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَاْلأَرْضُ وَمَن
فِيهِنَّ وَإِن مِّن شَيْءٍ إِلاَّيُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِن
لاَّتَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di
dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih
mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS.
17:44)
Ibnu Katsir menjelaskan,
“Tidak ada satu pun makhluk kecuali ia pasti bertasbih dengan memuji
Allah. Namun,kalian tidak dapat mengerti tasbih mereka,wahai segenap
manusia. Sebab,berbeda dengan bahasa kalian.
Hal ini berlaku secara umum untuk hewan binatang,pohon tetumbuhan dan benda-benda mati.
Pendapat ini adalah yang paling masyhur dibanding pendapat lain”[2]
Pembaca,arsyadakallahu…
Al Imam Al Bukhari meriwayatkan sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud,beliau berkata,
“Dulu kami dapat mendengar tasbih dari makanan yang sedang disantap”
Dalam sebuah riwayat,sahabat menceritakan bahwa Rasulullah pernah
mengambil beberapa butir kerikil lalu meletakkannya di atas telapak
tangan beliau,ternyata kerikil-kerikil tersebut bertasbih.Kemudian
beliau meletakkan kembali di atas tanah dan kerikil-kerikil itu pun
diam.
Lalu Rasulullah mengambil kerikil-kerikil tersebut dan meletakkannya
di atas telapak tangan Abu Bakar,ternyata kerikil-kerikil itu bertasbih.
Kemudian beliau meletakkan kembali di atas tanah dan kerikil-kerikil
itu pun diam.
Lalu Rasulullah mengambil kerikil-kerikil tersebut dan meletakkannya
di atas telapak tangan Umar,ternyata kerikil-kerikil itu bertasbih.
Kemudian beliau meletakkan kembali di atas tanah dan kerikil-kerikil itu
pun diam.
Lalu Rasulullah mengambil kerikil-kerikil tersebut dan meletakkannya
di atas telapak tangan Utsman,ternyata kerikil-kerikil itu
bertasbih.Kemudian beliau meletakkan kembali di atas tanah dan
kerikil-kerikil itu pun diam.[3]
Luar biasa,bukan?
Pembaca,rahimakallahu…
Thalabul ilmi akan membawa kita menuju sebuah dunia yang dipenuhi dan dihiasi oleh doa-doa seluruh makhluk sejagat raya.
Dan Anda? Di manakah letak Anda dari peta kebaikan semacam ini? Duduk
terdiam tanpa terbersit untuk menjadi seperti mereka,yang pandai dan
mengerti tentang agama? Tidakkah Anda ingin berada di barisan shaf
terdepan?
Bersemangatlah,Saudaraku,untuk mempelajari ilmu-ilmu agama Islam!
Sebab untuk orang semacam Anda,semut dan ikan pun turut berdoa. Baarakallahu fiik
[1] Hadits Abu Umamah Al Bahili riwayat Tirmidzi () di shahihkan oleh Al Albani.
[2] Tafsir Ibnu Katsir
[3] Dishahihkan oleh Al Albani dalam Dzilalul Jannah
http://kaahil.wordpress.com/2012/08/28/keutamaan-belajar-agama-mengajarkannya-semut-dan-ikan-pun-turut-berdoa-hukum-belajar-agama-dari-buku-dan-kaset/#more-4864
Tidak ada komentar:
Posting Komentar